Kamis, 06 Juni 2013

chondrichthyes



BAB I
PEDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Pisces adalah anggota vertebrata poikilotermik (berdarah dingin) yang hidup di air dan bernapas dengan insang. Ikan merupakan kelompok vertebrata yang paling beraneka ragam dengan jumlah spesies lebih dari 27,000 di seluruh dunia, biasanya ikan dibagi menjadi ikan tanpa rahang (kelas Agnatha, 75 spesies termasuk lamprey dan ikan hag), ikan bertulang rawan (kelas Chondrichthyes, 800 spesies termasuk hiu dan pari), dan sisanya tergolong ikan bertulang keras (kelas Osteichthyes).
Ikan memiliki bermacam ukuran, mulai dari paus hiu yang berukuran 14 meter (45 ft) hingga stout infantfish yang hanya berukuran 7 mm (kira-kira 1/4 inci). Ada beberapa hewan air yang sering dianggap sebagai "ikan", seperti ikan paus dan ikan duyung, yang sebenarnya tidak tergolong sebagai ikan.
Ikan dapat ditemukan di hampir semua "genangan" air yang berukuran besar baik air tawar, air payau maupun air asin pada kedalaman bervariasi, dari dekat permukaan hingga beberapa ribu meter di bawah permukaan. Namun, danau yang terlalu asin seperti Great Salt Lake tidak bisa menghidupi ikan. Ada beberapa spesies ikan dibudidayakan untuk dipelihara untuk dipamerkan dalam akuarium.
Ikan adalah sumber makanan yang penting. Hewan air lain, seperti moluska dan krustasea kadang dianggap pula sebagai ikan ketika digunakan sebagai sumber makanan. Menangkap ikan untuk keperluan makan dalam jumlah kecil atau olah raga sering disebut sebagai memancing. Hasil penangkapan ikan dunia setiap tahunnya berjumlah sekitar 100 juta ton.
Overfishing adalah sebuah istilah dalam bahasa Inggris untuk menjelaskan penangkapan ikan secara berlebihan. Fenomena ini merupakan ancaman bagi berbagai spesies ikan. Pada tanggal 15 Mei 2003, jurnal Nature melaporkan bahwa semua spesies ikan laut yang berukuran besar telah ditangkap berlebihan secara sistematis hingga jumlahnya kurang dari 10% jumlah yang ada pada tahun 1950. Penulis artikel pada jurnal tersebut menyarankan pengurangan penangkapan ikan secara drastis dan reservasi habitat laut di seluruh dunia.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apakah yang dimaksud dengan agnatha?
2.      Bagaimanakah struktur tubuh dari agnatha?
3.      Apakah contoh spesies dari agnatha?
4.      Apakah yang dimaksud dengan chondrichthyes?
5.      Bagaimanakah struktur tubuh dari chondrichthyes?
6.      Apakah contoh spesies dari condrichthyes?
C.     Tujuan
1.      Untuk mendeskripsikan tentang agnatha.
2.      Untuk mendeskripsikan struktur tubuh dari agnatha.
3.      Untuk mendeskripsikan contoh spesies dari agnatha.
4.      Untuk mendeskripsikan tentang condrichthyes.
5.      Untuk mendeskripsikan struktur tubuh dari chondrichthyes.
6.      Untuk mendeskripsikan contoh spesies dari condrichthyes.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.    AGNATHA
1.      Pengertian Agnatha
Agnatha (bahasa Yunani: Tidak Berahang) adalah suatu super-class dari ikan tidak berahang dalam filum Chordata, Sub-filum Vertebrata. Termasuk kedalam Agnatha adalah Lampreys (Petromyzontiformes) dan hagfish (Myxiniformes), serta beberapa ordo-ordo lain yang telah punah. Ada sekitar 100 spesies modern yang terbagi kedalam Lampreys dan Hagfish (Menurut Nelson ada 84 spesies). Selain tidak memiliki rahang, Agnatha juga dikenal tidak memiliki sirip ganda dan tujuh pasang atau lebih kantung insang. Agnatha juga memiliki mata pineal yang sensitif terhadap cahaya. Agnatha juga tidak memiliki perut yang dapat diidentifikasi. Fertilisasinya eksternal. Agnatha juga merupakan hewan ectothermic atau berdarah dingin,  dan jantungnya memiliki 2 buah ruang. Hagfish adalah hewan hermaprodorphic, yang memiliki ovarium dan testis, tetapi gonad betinanya tidak berfungsi. Sedangkan Lampreys adalah hewan biseksual. Hagfish tidak memiliki fase larva sedangkan Lampreys memiliki fase larva yang panjang.
Agnatha atau disebut juga Cyclostomata (Ikan tidak berahang) adalah kelas dari anggota hewan bertulang belakang yang merupakan subfilum dari Pisces. Agnatha berasal dari bahasa Yunani, yaitu a yang berarti tidak dan gnathos yang berarti rahang. Semua jenis ikan yang termasuk dalam kelas agnatha memiliki ciri-ciri tidak berahang, siripnya tidak berpasangan, rangka tubuhnya tersusun atas tulang rawan serta jantungya hanya memiliki satu ventrikel. Di Indonesia tidak ada Agnatha, banyak terdapat di Eropa dan Amerika Utara. Contoh ikan lamprey (Petromyzon sp.) dan ikan hantu.

2.      Struktur Agnatha
Sesuai dengan namanya, Agnatha tidak mempunyai rahang. Mulut berbentuk lingkaran, gigi dari zat tanduk, dan mempunyai lidah. Kulit tidak bersisik, rangka dari tulang rawan dan jantung beruang dua. Hidup di laut dan bernapas dengan insang dan parasit pada ikan besar, dapat memakan daging hospesnya hingga tinggal kulit. Pencernaan makanan berupa pipa lurus, mempunyai anus, tanpa kloaka.
3.      Spesies Agnatha
Anggota-anggota kelas agnatha tidak mempunyai rahang sehingga cara makannya adalah dengan melekat pada ikan lain, membuat sebuah lubang pada tubuh ikan itu, dan mengisap cairan badannya sehingga kemudian korbannya mati. Bentuk badannya seperti belut, licin dan berlendir. Spesies ini dinamakan lamprey (Pertromyzon sp). Dinamakan demikian banyak yang melekat pada batuan. Ikan ini berasal dari lautan Atlantik. Anggota-anggota Agnatha belum dikenal di Indonesia.
B.     CONDRYCHTHYES
1.      Pengertian Condrichthyes
Chondrichthyes atau ikan bertulang rawan adalah ikan berahang, mempunyai sirip berpasangan, lubang hidung berpasangan, sisik, jantung beruang dua, dan rangka yang terdiri atas tulang rawan bukan tulang sejati. Mereka dibagi menjadi dua subkelas: Elasmobranchii (hiu, pari dan skate) and Holocephali (kimera, kadang-kadang disebut hiu hantu, dan kadang dipisahkan menjadi kelas tersendiri).
2.      Struktur Tubuh Condrichthyes
Kelas Chondrichthyes memiliki anggota yang tubuhnya ditutupi dengan sisik kecil dan dilengkapi dengan kelenjar lendir. Mulut berada pada bagian ventral, dilengkapi gigi yang kuat. Lubang hidung terdiri atas dua buah atau sebuah, tidak behubungan dengan rongga mulut. Chondrichthyes dilengkapi dengan rahang yang kokoh, Jantung terdiri atas satu ruang atrium dan satu ruang ventrikel. Jantung dilengkapi dengan sinus venosus dan conus arteriosus yang berisi darah.
Rangkanya bertulang rawan. Notokorda, yang ada pada yang muda, lambat laun digantikan oleh tulang rawan. Chondrichthyes juga tidak punya rusuk, maka jika mereka keluar dari air, berat tubuh dari spesies besar dapat menghancurkan organ dalam mereka sendiri lama sebelum mereka lemas.
Karena tidak memiliki sumsum tulang, sel darah merah diproduksi di limpa dan jaringan khusus di kelaminnya. mereka juga menghasilkan organ yang disebut Organ Leydig yang hanya ditemukan pada ikan bertulang rawan, meski beberapa tidak memilikinya. Organ unik lain adalah organ epigonal yang mungkin berperan dalam sistem kekebalan. Subkelas Holocephali, grup yang sangat terspesialisasi, tidak mempunyai kedua organ ini.
Respirasi pada Chondrichthyes menggunakan 5 sampai 7 pasang insang. Temperatur tubuh bersifat poikilothermal artinya temperatur sesuai dengan lingkunganya. Hewan ini memiliki 10 pasang saraf kranial dan telinga dilengkapi tipa saluran semisirkuler. Contoh hewan ini adalah Squalus acanthias (Ikan hiu).

3.      Spesies Agnatha
a.       Ikan Hiu
Hiu atau cucut adalah sekelompok (superordo Selachimorpha) ikan dengan kerangka tulang rawan yang lengkap dan tubuh yang ramping. Mereka bernapas dengan menggunakan lima liang insang (kadang-kadang enam atau tujuh, tergantung pada spesiesnya) di samping, atau dimulai sedikit di belakang, kepalanya. Hiu mempunyai tubuh yang dilapisi kulit dermal denticles untuk melindungi kulit mereka dari kerusakan, dari parasit, dan untuk menambah dinamika air. Mereka mempunyai beberapa deret gigi yang dapat digantikan.
Hiu mencakup spesies yang berukuran sebesar telapak tangan hiu pigmi, Euprotomicrus bispinatus, sebuah spesies dari laut dalam yang panjangnya hanya 22 cm, hingga hiu paus, Rhincodon typus, ikan terbesar, yang bertumbuh hingga sekitar 12 meter dan yang, seperti ikan paus, hanya memakan plankton melalui alat penyaring di mulutnya. Hiu banteng, Carcharhinus leucas, adalah yang paling terkenal dari beberapa spesies yang berenang di air laut maupun air tawar (jenis ini ditemukan di Danau Nikaragua, di Amerika Tengah) dan di delta-delta.
b.      Ikan Pari
Ikan pari adalah salah satu spesies ikan di dunia. Lebar tubuhnya dari ujung sirip dada ke ujung sirip lainnya mencapai hampir 7 meter. Bobot terberat ikan pari sendiri yang pernah diukur mencapai 3 ton.
Ikan pari dapat ditemukan di lautan tropis di seluruh dunia, kurang lebih antara 35o lintang utara hingga 35o lintang selatan. Persebarannya yang luas dan penampilannya yang unik menyebabkan ikan ini memiliki banyak nama mulai dari "manta Pasifik", "manta Atlantik", "devil fish", hingga "sea devil". Di Indonesia sendiri, ikan pari memiliki aneka nama lokal seperti cawang kalung, serta plampangan.
Ikan pari belakangan dikategorikan sebagai "dekat dengan ancaman" (near threatened) oleh IUCN karena walaupun jumlahnya belum masuk kategori terancam punah, namun di masa depan diperkirakan populasinya akan menyusut hingga akhirnya terancam punah. Populasi ikan pari dianggap dekat dengan bahaya karena tingginya kegiatan perikanan dan kondisi laut yang semakin terpolusi, namun rasio kelahiran mereka rendah. .
Ikan pari memiliki fisik yang secara umum memiliki dada yang lebar serta ekor kecil seperti cambuk. Sirip dadanya yang lebar membuat tubuhnya terlihat pipih. Ikan pari bergerak memakai sirip dadanya dengan cara mengombakkannya dari bagian dekat kepala hingga ke belakang tubuh sehingga saat dilihat, ikan pari seolah-olah sedang terbang di dalam laut. Kulit ikan pari juga diselubungi lapisan lendir. Lapisan lendir ini diduga ada hubungannya untuk melindungi kulitnya yang rentan. Ikan pari juga memiliki ukuran otak yang lebih besar dibandingkan hiu kerabatnya sehingga mereka dianggap lebih cerdas dibandingkan kerabatnya yang lain.
Ciri khas ikan pari adalah sepasang "tanduk" di dekat mulutnya. "Tanduk" ini sebenarnya adalah sepasang sirip sefala (kepala) yang membantu memasukkan air laut yang mengandung plankton makanannya dan bisa ditekuk ke dalam mulut. Di dalam mulutnya juga terdapat 300 gigi kecil berbentuk pasak dan nyaris tersembunyi di bawah kulit. Gigi ini tidak digunakan untuk makan, namun gigi ini berguna saat ikan pari melakukan perkawinan. Ikan pari juga memiliki lima pasang celah insang di bagian bawah tubuhnya untuk mengeluarkan air yang masuk melalui mulutnya. Di bagian dalam celah insangnya terdapat tapis insang atau piringan penyaring (filter plate) yang berfungsi untuk menangkap plankton yang masuk bersama dengan air laut.
Ikan pari memiliki warna yang bervariasi, mulai dari hitam, biru keabu-abuan, cokelat, hingga nyaris putih. Pola warna pada tubuh ikan pari juga bervariasi di mana pada pari manta yang ditemukan di Pasifik timur bagian bawah tubuhnya berwarna dominan hitam, sementara pada jenis pari manta yang ditemukan di Pasifik barat, warna bagian bawah tubuhnya pucat. Belum diketahui apa fungsi dan penyebab dari pewarnaan bervariasi ini, namun warnanya yang bervariasi memudahkan para ilmuwan untuk membedakan ikan pari dari wilayah yang satu dengan wilayah lainnya. Hal unik lain seputar pewarnaan ikan pari adalah mereka memiliki semacam pola di bagian bahu serta bawah tubuhnya dan pola-pola ini berbeda pada setiap individu ikan pari sehingga dianggap mirip dengan sidik jari pada manusia.
Ikan pari adalah hewan yang secara umum memiliki perilaku yang tenang. Ia juga menunjukkan perilaku bersahabat dengan para penyelam sehingga penyelam yang kebetulan berada di dekatnya bisa memegang dan bahkan menungganginya. Ia juga biasa terlihat di dekat permukaan laut dan di sekitar terumbu karang. Ikan pari bisa dijumpai dalam jumlah cukup besar di wilayah-wilayah yang kaya akan plankton, namun ikan pari diketahui tidak menunjukkan tanda-tanda interaksi sosial satu sama lain maupun membentuk kelompok.
Ikan pari dikenal sebagai salah satu ikan besar yang memakan plankton (filter feeder). Ia makan dengan cara membuka mulutnya sambil berenang sehingga plankton yang berada dalam air masuk ke dalam mulutnya. Ia juga bisa menggunakan sepasang sirip kepalanya yang mirip tanduk itu untuk mengarahkan plankton agar masuk ke mulutnya. Dengan cara ini ia dianggap berburu secara pasif karena ia tidak mengejar mangsanya untuk makan. Ikan pari juga diketahui memakan hewan-hewan kecil seperti udang dan anak ikan.
Di musim kawin, sejumlah besar ikan pari akan berkumpul untuk mencari pasangan kawin. Beberapa pari jantan bisa saling bersaing untuk mendapatkan pari betina pasangannya. pari jantan yang berhasil mendapatkan pari betina akan berpegangan pada sirip pasangannya menggunakan giginya dan merapatkan perutnya, lalu memulai perkawinan dengan cara memasukkan alat kelaminnya ke dalam lubang kelamin betina. Perkawinan berlangsung selama kurang lebih 90 detik.
Ikan pari adalah ovovivipar di mana telur menetas saat masih berada di dalam tubuh induknya. Seekor pari betina bisa membawa 2 bayi ikan pari sekaligus dalam tubuhnya. Periode "kehamilan" ikan pari sendiri belum diketahui secara pasti, namun kemungkinan bisa berlangsung antara 9-12 bulan. Bayi ikan pari yang baru menetas lalu keluar dari tubuh induknya dengan kondisi sirip yang masih terlipat. Bayi ikan pari mulai aktif segera setelah ia mengembangkan siripnya dan bisa langsung mulai berenang. Seekor bayi ikan pari yang baru lahir diketahui bisa berukuran selebar 1,2 meter dan seberat 45 kg. Bayi ikan pari bisa tumbuh sangat cepat karena dalam waktu satu tahun, lebar tubuh mereka sudah mencapai hampir 2 kali lebarnya saat pertama kali lahir. Usia maksimal ikan pari sendiri yang diketahui mencapai 20 tahun.
Ikan pari terkenal karena ia bisa melompat keluar dari air dan karena ukuran tubuhnya yang besar, ia selalu menarik perhatian saat sedang melakukan lompatan. Ada beberapa teori mengenai sebab mereka melompat dari air. Mereka mungkin melakukan itu untuk melarikan diri dari pemangsanya atau untuk melepas parasit yang menempel pada tubuhnya. Teori lainnya, ikan pari menggunakan itu untuk berkomunikasi satu sama lain. ikan pari juga diperkirakan melompat keluar air untuk menunjukkan kekuatannya saat sedang mencari pasangan.
Ikan-ikan kecil diketahui sering berada di dekat ikan pari. Salah satu spesies ikan laut yang paling sering diketahui suka berada di dekat ikan pari adalah ikan remora (Echeneida sp.). Ikan ini biasa ditemukan menempel pada bagian bawah tubuh ikan pari memakai semacam penghisap pada bagian atas tubuhnya. Remora mendapat keuntungan dengan menempel pada ikan pari karena ia terlindung dari pemangsanya dan ia memperoleh "makanan gratis" berupa parasit yang menempel pada kulit ikan pari.
Hewan laut yang diketahui sebagai pemangsa utama ikan pari adalah ikan-ikan hiu semisal hiu macan (Galeocerdo cuvier). ikan pari tidak memiliki alat pertahanan semisal gigi tajam atau sengat sehingga ia mengandalkan kemampuan berenangnya untuk melarikan diri dari musuhnya (termasuk mungkin dengan melompat keluar dari air). ikan pari juga diketahui bisa memakai sirip dadanya untuk memukul penyerangnya.

BAB III
PENUTUP

A.        Kesimpulan
Berdasarkan makalah yang telah dibuat mengenai pembahasan pisces, maka kami dari kelompok 3 menarik kesimpulan bahwa:
1.      Kelas pisces dibagi menjadi 3 kelompok yaitu agnatha, condrichthyes, dan osteichthyes.
2.      Agnatha merupakan ikan yang tidak memiliki rahang
3.      Condrichthyes merupakan ikan yang memiliki rahang
4.      Contoh spesies dari agnatha adalah lamprey (Pertromyzon sp)
5.      Contoh spesies dari condrichthyes adalah  ikan hiu dan ikan pari

B.      Kritik dan Saran
Kami meyadari dengan sepenuhnya bahwa makalah yang kami buat ini belum  begitu sempurna, maka dari itu kami dari kelompok 2 dengan penuh rendah hati mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca guna  penyempurnaan  makalah  berikutnya.


DAFTAR PUSTAKA
Winatasamsita, Djamhur & Sukarno, 1993,  Biologi I, Jakarta                                  
Hasan, M.Irfani, Drs. Sudadi, Mulyono,Drs. Dkk, 1994, Biologi SMU, Surakarta
Pariwara, Intan, 2002, PR Biologi. Klaten.



Makalah
AGNATHA DAN CONDRICHTHYES

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK II

Ni wayan rastuti        : 10270003
Nurhayati                   : 10270039
Ratna mega sari        :10270046
Rosalia sofina                        : 10270073
Paskalia yufani M     :10270035
Nur insani saleh         :10270044
Nur Qalby L              :10270023
Nur Aminah              :10270041
Lia allo layuk             :10270013
Seprianus                   :10270025
Faunal Jhony             :10270076
Maria Densiana         :10270034




PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS VETERAN REPUBLIK INDONESIA
MAKASSAR
2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar